Mengenal Fuchsia Operating System
5:07 PM
1 Comment
Assalammualaikum Wr. Wb, Selamat Sore Guys, Kali ini saya akan mengulas seputar tentang 'Fuchsia Operating System', Fuchsia OS ini merupakan Sistem Operasi masih dapat dikatakan sangat baru ya guys, Tepat tanggal rilisnya sekitar 3 tahun yang lalu yaitu pada tanggal 15 Agustus 2016, Nah didalam Sistem Operasi ini yang mengembangkannya adalah dari pihak Google itu sendiri yang katanya sebagai untuk pengganti dari Android OS, What The?, Padahal Android OS sudah cukup menyebar luas diseluruh jagad raya guys, Dan kita sudah sangat betul mengetahui kualitas dari Android OS, Kualitas nya sangat simple dan pintar, Benar kan Guys!, Tetapi kenapa kok mau digantikan ya?, Oke kita langsung ke pembahasan guys.
Apa Itu Fuchsia?
Fuchsia Adalah sebuah sistem operasi berbasis kapabilitas yang kini sedang dikembangkan oleh Google. Fuchsia pertama kali diketahui publik ketika proyek tersebut muncul di GitHub tanpa pengumuman resmi pada Agustus 2016. Berbeda dengan sistem operasi pengembangan Google sebelumnya seperti Chrome OS dan Android yang berbasis Kernel Linux, Fuchsia berbasis mikrokernel terbaru yang disebut "Zircon".
Setelah menilik kodenya, outlet-outlet media melaporkan bahwa kode yang diposting di GitHub tersebut menampilkan kemampuan Fuchsia untuk dijalankan pada perangkat Universal, mulai dari sistem benam hingga ponsel pintar, tablet dan komputer pribadi. Pada bulan Mei 2017, Fuchsia telah diperbarui dengan antar muka pengguna, bersamaan dengan seorang pengembang yang menuliskan bahwa proyek tersebut bukanlah "penyingkiran sesuatu yang mati", memunculkan spekulas media mengenai niat Google dengan sistem operasi tersebut, termasuk kemungkinannya akan menggantikan Android di masa mendatang. Fuchsia OS didistribusikan sebagai perangkat lunak bebas dan sumber terbuka di bawah lisensi campuran, antara lain lisensi BSD 3-Clause, MT, dan Apache 2.0.
Sejarah Pengembangan OS
Pada bulan Agustus 2016, outlet-outlet media melaporkan mengenai postingan kode basis misterius yang diterbitkan di GitHub, yang mengungkapkan bahwa Google sedang mengembangkan sistem operasi baru yang disebut "Fuchsia". Meskipun tidak ada pengumuman secara resmi, penyelidikan pada kode tersebut menunjukkan kemampuan Fuchsia untuk berjalan pada perangkat universal, termasuk "dasbor sistem infotainment mobil, hingga perangkat sistem benam seperti lampu lalu lintas dan jam digital, sampai pada ponsel pintar, tablet dan PC". Kode ini berbeda dari Android dan Chrome OS karena berbasis kernel "Zircon" (sebelumnya "Magenta") bukannya Kernel Linux.
![]() |
konsep menu launcher dari Fuchsia OS yang masih tahap pengembangan |
Pada bulan Mei 2017, Ars Technica menulis tentang antarmuka pengguna Fuchsia yang baru, peningkatan dari command-line interface saat pengungkapan pertamanya pada bulan Agustus, bersamaan dengan seorang pengembang yang menuliskan bahwa Fuchsia "bukanlah mainan, ini bukanlah proyek 20%, ini bukanlah tempat pembuangan sesuatu yang mati dan tidak kita hiraukan lagi". Beberapa outlet media menulis tentang hubungan proyek tersebut yang tampaknya dekat dengan Android, dengan beberapa spekulasi bahwa Fuchsia kemungkinan merupakan upaya untuk re-do (mengulang kembali) atau menggantikan Android dengan cara memperbaiki berbagai masalah pada platform tersebut.
![]() |
Produk Fuchsia OS yang masih tahap pengembangan |
Pada bulan November 2017, dukungan awal untuk bahasa pemrograman Swift telah ditambahkan.
Pada Januari 2018, Google menerbitkan panduan cara menjalankan Fuchsia di Pixelbook. Hal ini telah berhasil dilakukan oleh Ars Technica.
Fitur dari Fuchsia OS yaitu Antarmuka pengguna dan aplikasi Fuchsia ditulis dengan Flutter, kit pengembangan perangkat lunak yang memungkinkan kemampuan pengembangan lintas-platform untuk Fuchsia, Android dan iOS. Flutter menghasilkan aplikasi berdasarkan Dart, menawarkan aplikasi dengan kinerja tinggi yang berjalan pada 120 frame per detik. Flutter juga menawarkan mesin rendering grafis berbasis Vulkan yang disebut "Escher", dengan dukungan spesifik untuk "Volumetric soft shadows", sebuah elemen yang ditulis Ars Technica "tampaknya dibuat khusus untuk menjalankan pedoman antarmuka 'Material Design' Google yang berat dan bayangan". OS ini bahkan digunakan di mobil tanpa pengemudi oleh Google.
Karena kit pengembangan perangkat lunak Flutter menawarkan peluang lintas platform, pengguna dapat menginstal bagian Fuchsia di perangkat Android. Ars Technica mencatat bahwa, sementara pengguna dapat menguji Fuchsia, tidak ada yang "berfungsi", menambahkan bahwa "itu semua antarmuka placeholder yang tidak melakukan apa-apa", meskipun menemukan beberapa kesamaan antara antarmuka Fuchsia dan Android, termasuk layar Aplikasi Terbaru, menu Pengaturan, dan tampilan layar terbagi untuk melihat beberapa aplikasi sekaligus.
Tinjauan kedua oleh Ars Technica terkesan dengan kemajuan tersebut, mencatat bahwa segala sesuatunya berjalan dengan baik, dan terutama senang dengan dukungan perangkat keras. Salah satu kejutan positif adalah dukungan untuk beberapa pointer mouse.
Versi khusus Android Runtime untuk Fuchsia akan dikembangkan. Ini akan berjalan pada mesin dengan sistem ini dari file FAR, setara dengan APK Android.![]() |
Calon Pengganti Android OS, yaitu Fuchsia OS |
Fuchsia didasarkan pada microkernel baru yang disebut "Zircon". Zircon berasal dari "Little Kernel", sistem operasi kecil yang ditujukan untuk sistem embedded. "Little Kernel" dikembangkan oleh Travis Geiselbrecht, pencipta kernel NewOS yang digunakan oleh Haiku.
Source:Wikipedia
Namun, Dari semua itu belum dipastikan oleh pihak Google rencana untuk rilisnya produk-produk dari Fuchsia OS, Engineering Android Google, David Burke menjelaskan : proyek Fuchsia dikerjakan secara mandiri dan terpisah dari Android. Dan ada kemungkinan Fuchsia akan terus berubah lantaran masih berada dalam tahap awal pengembangan. "Ada banyak orang pintar yang mengerjakannya saat ini, Kami juga bekerja sama dengan orang-orang hebat. Menanti apa yang akan terjadi benar-benar membuat penasaran" tuturnya.
Jadi Fuchsia OS masih tahap pengembangan ya guys, tetapi bakal kemungkinan setelah rilisnya produk dari Fuchsia, Maka Android OS bisa saja benar-benar tergantikan oleh Fuchsia OS ini guys, Apakah kita akan bisa Move On dari Android OS guys?, Jawabannya kemungkinan bisa-bisa saja guys, Karena pengaruh Era Globalisasi ini sangat rentan akan produk-produk canggih terbaru. Oke sampai disini penjelasan dari saya, Sampa jumpa dipostingan selanjutnya guys. Wassalamm Wr. Wb.
Baca Juga:
ReplyDelete60 Kisah Para Sahabat
Sejarah Hidup Abdurrahman bin Auf
Rencanakan Keuanganmu Dengan Baik Jika Ingin Travelling Ke Eropa
Kuliner Lezat Khas Lombok
Pantai Ujung Negoro, Pantai Cantik Nan Tersembunyi Di Batang